Contoh Argumentasi (Pendapat)

 Oleh: MenukSupratmi

Haruskah miskin uang, peluang jadi hilang?

Salah satu hak warga Indonesia adalah hak memperoleh pendidikan. Tapi pada keny ataanya hanya orang yang kayalah yang mampu menikmati bangku sekolah. MAHAL...!!! Itulah yang selalu terdengar ditelinga kita tentang pendidikan di Indonesia. Gencarnya  program belajar Sembilan tahun dari Pemerinah tidak menimbulkan efek bagi orang-orang miskin di Indonesia. Masih banyak anak-anak dari keluarga miskin yang tidak bias merasakan nikmatnya bangku pendidikan. Hal terebut dikarenakan para peserta didik masih harus membayar buku, iuran bulanan, uang gedung dan uang embel-embel lainnya. Kalau masalahnya serumit ini, kapan ya orang-orang miskin bias merasakan nikmatnya bangku pendidikan...? Kapan juga orang-orang yang sebenarnya dapat mengharumkan nama Indonesia dengan prestasinya bias merasakan bangku pendidikan...? Haruskah miskin uang, peluang jadi hilang...?Padahal mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk bersekolah. Apa solusinya...? Haruskah mereka menjadi buruh para pengusaha...? Pengamen di jalanan...? Bunuh diri karena malu tidak bias sekolah...? Mungkin pemerintah bisa membantu mereka dengan mendirikan sekolah non formal,dimana mereka dapat memperoleh keterampilan sendiri sebagai bekal kedepannya. Atau pemerintah dapat membangun sekolah khusus orang-orang miskin dimana semua biaya gratis atau diminimalis serendah mungkin. Mungkin juga daerah-daerah laen dapat mengikuti program KJP (Kartu Jakarta Pintar) yang digencarkan oleh pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dimana setiap siswa yang mendapatkan KJP akan mendapatkan bantuan uang per bulannya yang langsung ditransfer ke rekening siswa dan pemakaian uangnya dalam pengawasan pemerintah. Yaaa, apapun itu kebijakkannya yang jelas itu semua adalah tanggungan yang harus dipikirkan oleh pemerintahk ita, sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka dalam menjalankan tujuan Bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bidang pendidikan.