Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Sejenak meronta dalam pejam.
Membelakangi tatap berkaca duga.
Seribu hembus harap menyelam.
Membekap mata dan semua membuta.
Asa ini terpaku kemudian tertuju.
Beku hati mencair tanpa ragu.
Tapi itu dulu.
Karena kini nyata melaju.
Dan aku di tengah harap palsu.
Senyum yang terlontar menjadi batu.
Canda yang memeluk hangat seolah berpaku.
Dan tiap tutur katamu bak racun dalam teguk nafasku.
Kini hanya aku di antara seringai harap palsumu.
Aku bersurat pada malamku.
Jika harap palsu itu mencaciku.
Bekap hatiku jangan dengan gelapmu, tapi peluk aku dengan indah tatap bintangmu.
Karena aku hanya ingin memiliki indahmu tanpa palsu.
Kamis, 10 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 10 Januari 2013
DARI HARAP AKU BERLAGU PADA MALAMKU
Oleh Eko Putra Ngudiraharjo
Sejenak meronta dalam pejam.
Membelakangi tatap berkaca duga.
Seribu hembus harap menyelam.
Membekap mata dan semua membuta.
Asa ini terpaku kemudian tertuju.
Beku hati mencair tanpa ragu.
Tapi itu dulu.
Karena kini nyata melaju.
Dan aku di tengah harap palsu.
Senyum yang terlontar menjadi batu.
Canda yang memeluk hangat seolah berpaku.
Dan tiap tutur katamu bak racun dalam teguk nafasku.
Kini hanya aku di antara seringai harap palsumu.
Aku bersurat pada malamku.
Jika harap palsu itu mencaciku.
Bekap hatiku jangan dengan gelapmu, tapi peluk aku dengan indah tatap bintangmu.
Karena aku hanya ingin memiliki indahmu tanpa palsu.
Sejenak meronta dalam pejam.
Membelakangi tatap berkaca duga.
Seribu hembus harap menyelam.
Membekap mata dan semua membuta.
Asa ini terpaku kemudian tertuju.
Beku hati mencair tanpa ragu.
Tapi itu dulu.
Karena kini nyata melaju.
Dan aku di tengah harap palsu.
Senyum yang terlontar menjadi batu.
Canda yang memeluk hangat seolah berpaku.
Dan tiap tutur katamu bak racun dalam teguk nafasku.
Kini hanya aku di antara seringai harap palsumu.
Aku bersurat pada malamku.
Jika harap palsu itu mencaciku.
Bekap hatiku jangan dengan gelapmu, tapi peluk aku dengan indah tatap bintangmu.
Karena aku hanya ingin memiliki indahmu tanpa palsu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar